TAK BERFUNGSI: Alat pemeriksa zat kimia pada darah di laboratorium RSUD dr Adbul Rivai yang sejak Sabtu (10/6) lalu sudah tak bisa difungsi...
TAK BERFUNGSI: Alat pemeriksa zat kimia pada darah di laboratorium RSUD dr Adbul Rivai yang sejak Sabtu (10/6) lalu sudah tak bisa difungsikan. |
PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adbul Rivai, kembali memicu keluhan masyarakat. Pasalnya, alat pemeriksa kimia darah di laboratorium rumah sakit tersebut, sudah tak berfungsi sejak Sabtu (13/6) lalu.
Karena tak berfungsi, pasien dipaksa melakukan tes darah di laboratorium swasta yang ada di Bumi Batiwakkal.
“Sakit itu tidak bisa ditebak mas. Bagaimana kalau malam hari kita harus tes darah, tapi alat di rumah sakit rusak, sementara laboratorium di luar juga sudah tutup. Kalau seperti itu kondisinya bagaimana?” tanya salah seorang pasien yang mengeluhkan tidak dibukanya layanan pemeriksaan darah di laboratorium rumah sakit, Selasa (13/6).
Pasien yang enggan namanya dikorankan, menegaskan jika kerusakan alat tersebut akan menambah beban bagi pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berasal dari keluarga tidak mampu. “Karena kalau di laboratorium rumah sakiy, kan bisa jadi satu pembayarannya di BPJS. Tapi kalau harus periksa di luar lagi, tentu akan ada biaya lagi yang dikeluarkan pasien,” jelasnya.
Dikonfirmasi, Penanggung Jawab Laboratorium RSUD dr Abdul Rivai, Sri Suryani, membenarkan adanya kerusakan tersebut.
Dijelaskannya, alat yang diadakan sejak tahun 2009 tersebut, memang sudah sering mengalami kerusakan. “Sudah sering diperbaiki tapi tidak lama rusak lagi. Kalau kerusakan terakhir ini baru sejak Sabtu lalu,” ungkapnya.
Sri tak mengelak terkait pemeriksaan yang terpaksa dilakukan pasien di laboratorium swasta. Sebab, pihaknya memang tidak memiliki alat cadangan untuk melakukan tes daerah. “Alat kami cuma satu, kalau memang betul-betul mendesak, paling kami gunakan alat manual atau stik. Pemeriksaan manual tentu hasilnya sedikit berbeda, terutama keakuratannya,” jelas Sri.
Pihaknya juga sudah mengajukan pengadaan alat baru ke manajemen RSUD. Namun hingga kini belum mendapa respons positif.
“Kami sudah coba ajukan untuk pembelian baru, karena kalau dilihat alatnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi gara-gara sering mati lampu,” singkatnya. (sam/udi)
Sumber : http://berau.prokal.co/read/news/50030-alat-pemeriksa-darah-rusak-pasien-terpaksa-periksa-darah-di-laboratorium-swasta.html
COMMENTS